PERENCANAAN
AUDIT
Setelah auditor
memutuskan untuk menerima perikatan audit dari kliennya langkah berikutnya yang
perlu ditempuh adalah merencanakan audit. Ada tujuh tahap yang harus ditempuh
oleh auditor dalam merencanakan auditnya :
1. Memahami
bisnis dan insustri klien
2. Melaksanakan
prosedur analitik
3. Mempertimbangkan
tingkat materialitis awal
4. Mempertimbangkan
resiko bawaan
5. Mempertimbangkan
berbagai factor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan dengan
klien audit tahun pertama
6. Mengembangkan
strategi audit awal terhadap asersi signifikan
7. Memahami
pengendalian intern klien
Memahami Bisnis dan Industri Klien
Sebelum auditor melakukan verifikasi dan analisis
transaksi atau akun-akun tertentu, ia perlu mengenal lebih baik industry tempat
klien berusaha serta kekhususan bisnis klien. SA Seksi 318 Pemahaman atas
Bisnis Klien memberikan panduan tentang sumber informasi bagi auditor untuk
memahami bisnis dan industry klien :
1. Pengalaman
sebelumnya tentang entitas dan industrinya.
2. Diskusi
dengan orang dalam entitas (seperti direktur, personel operasi sendiri).
3. Diskusi
dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap laporan auditor
intern.
4. Dikusi
dengan auditor lain dan dengan penasehat hukum atau penasihat lain yang telah
memberikan jasa kepada netitasatau dalam industry.
5. Diskusi
dengan orang yang berpengetahuan diluar entitas (seperti ahli ekonomi industry,
badan pengatur industry, customer, pemasok, dan pesaing).
6. Publikasi
yang berkaitan dengan industry (seperti statistic yang diterbitkan oleh
pemerintah, survey, teks, jurnal perdagangan, laporan oleh bank, pialang efek,
Koran keuangan).
7. Perundangan
dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas.
8. Kunjungan
ke tempat atau fasilitas pabrik entitas..
9. Dokumen
yang dihasilkan oleh entitas (seperti notulen rapat, bahan yang dikirim kepada
pemegang saham dan diserahkan kepada badan pengatur, buku-buku promosi, laporan
keuangan dan laporan tahunan tahun sebelumnya, anggaraan, laporan manajemen intern, laporan keuangan intern,
panduan kebijakan manajemen, panduan akuntansi dan system pengendalian intern,
daftar akun, diskripsi jabatan, rencana pemasaran dan penjualan).
Pengalaman Sebelumnya
tentang Entitas dan Industrinya
Dalam
audit ulangan, auditor dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang
kekhususan bisnis klien dengan cara meriview kertas kerja audit yang disimpan
dalam arsip permanen. Dengan cara ini auditor dapat mengingat kembali mengenai
kebijakan klien, organisasi, dan pengendalian intern.
Diskusi dengan Orang
dalam Entitas
Ada
beberapa orang dalam entitas yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi
auditor untuk memahami bisnis entitas industry. Komite audit, direktur, dan
personel operasi adalah contoh narasumber yang dapat diharapkan oleh auditor
untuk memperoleh informasi.
Komite audit dapat memberikan informasi tentang industry dan
bisnis klien. Komite audit juga dapat memberikan informasi tentang kekuatan dan
kelemahan pengendalian intern perusahaan atau bagian dari perusahaan klien,
system pengolahan data elektronik yang baru saja diimplementasikan oleh klien,
perubahan manajemen perusahaan dan perubahan struktur organisasi perusahaan
klien.
Komite audit berfungsi dalam membahas lingkup audit yang perlu
dilaksanakan oleh auditor, sehingga dengan melakukan komunikasi dengan komite
audit, auditor dapat memperoleh informasi tentang tambahan dan perubahan
terhadap audit yang telah direncanakan oleh auditor.
Seksi SA 380 komunikasi
dengan komite audit member penduan bagi auditor tentang masalah yang
dikomunikasikan oleh auditor kepada komite audit. Dalam tahap perencanaan
audit, manajemen dapat dipakai sebagai sumber informasi tentang :
1. Pengembangan
bisnis yang sedang dilakukan oleh manajemen yang akan berdampak terhadap audit
yang akan dilaksanakan oleh auditor.
2. Peraturan
baru yang berlaku dalam industry dan peraturan pemerintah terbaru yang
berdampak terhadap bisnis klien.
3. Bidang
audit yang menjadi kepentingan khusus manajemen.
4. Lingkup
dan waktu pelibatan personel klien dalam membantu auditor untuk menyediakan
barbagai maccam dafftar dan analisis yang diperlukan oleh auditor dalam
pelaksanaan auditnya.
SA Seksi 334 pihak yang
memiliki hubungan istimewa memberikan panduan bagi auditor dalam mengidentifikasi
pihak yang memiliki hubungan istimewa dan transaksi antar pihak yang memiliki
hubungan istimewa, serta persyaratan pengungkapan transaksi dalam laporan
keuangan.
Jika jumlahnya
material, transaksi antara klien dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
dengan klien harus dijelaskan dalam laporan keuangan. Menurut prinsip akuntansi
berterima umum di Indonesia, transaksi antara pihak yang memiliki hubungan
istimewa harus dijelaskan dalam laporan keuangan. Menurut prinsip akuntansi
berterima umum di Indonesia, transaksi antara pihak yang memiliki hubungan
istimewa harus dijelaskan dalam laporan keuangan mengenai :
1. Sifat
hubungan diantara pihak-pihak tersebut. Apakah hubungan tersebut berupa
hubungan antara induk perusahaan dengan anaka perusahaannya ataukah hubungan
antara perusahaan dengan pemegang saham utamanya?
2. Penjelasan
mengenai transaksi itu sendiri, termasuk jumlah rupiahnya serta jumlah-jumlah
yang berupa tagihan bagi pihak yang memiliki hubungan istimewa tersebut.
Pihak yang memiliki
hubungan istimewa dengan klien adalah perusahaan afiliasi, pemilik utama
perusahaan klien (misalnya pemegang saham istimewa) atau pihak-pihak lain yang
dalam melakukan traksaksi, salah satu pihak dapat mempengarihu kebijakan
manajemen atau kebijakan operasional pihak lain. Contoh jenis transaksi antara
pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah : (1) transaksi penjualan
kepada atau pembelian dari perusahaan klien, (2) pertukaran ekuimen antara
perusahaan klien dengan perusahaan lain yang pemiliknya sama dengan perusahaan
klien, dan (3) pemberian pinjaman kepada karyawan.
Cara yang umum ditempuh oleh auditor untuk menemukan adanya
transaksi-transaksi antara klien dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa
adalah :
1. Miminta
keterangan kepada manjemen.
2. Memeriksa
daftar pemegang saham untuk menemukan pemilik utama perusahaan.
Diskusi dengan Personel
dari Fungsi Auditor Intern dan Riview terhadap Laporan Auditor Intern
Auditor intern merupakan sumber informasi untuk memahami
kekuatan dan kelemahan pengendalian intern yang diterapkan dalam organisasi
entitas dalam menjaga keandalan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan. Review terhadap laporan auditor intern merupakan cara yang efektif
untuk memahami pengendalian intern yang diberlakukan dalam organisasi entitas.
Diskusi dengan Auditor
Lain dan dengan Penasihat Hukum atau Penasihat Lain yang telah Memberikan Jasa
Kepada Entitas atau dalam Industri
Manajemen entitas membeli berbagai jasa untuk penyelesaian
masalah-masalah hukum dan masalah lain seperti system informasi, manajemen
pemasaran, manjemen sumber daya manusia, dan manajemen operasi. Auditor dapat
berkomunikasi dengan auditor lain yang ditahun sebelumnya telah melakukan
auditas laporan keuangan entitas unjtuk memperoleh pemahaman tentang bisnis entitas.
Di samping itu, auditor dapat berkomunikasi dengan penasihat hukum atau
penasihat lain (seperti konsultan manajemen) untuk memperoleh informasi tentang
masalah-masalah oleh perusahaan dalam bisnisnya.
Publikasi yang
Berkaitan dengan Industri
Pengetahuan mengenai industry yang menjadi tempat usaha klien
adalah perlu bagi auditor agar ia dapat melaksanakan audit dengan baik. Jika
seorang auditor tidak memahami industry perbankkan misalnya, ia tidak akan
dapat melaksanakan kemahiran jabatannya dalam audit terhadap laporan keuangan
kliennya, karena keterbatasan pengetahuan auditor tersebut tentang
karakteristik usaha perbankkan tersebut. Pengetahuan mengenai industry yang
menjadi tempat usaha klien dapat diperoleh dengan berbagai cara sebagai berikut :
1. Meminta
keterangan klien.
2. Berlangganan
majalah yang di keluarkan oleh organisasi industry yang bersangkutan.
3. Aktif
berpatisipasi dalam perkumpulan bebagai industry atau program-program latihan
yang diselenggarakan oleh berbagai industry.
Pengetahuan mengenai
usaha klien, yang membedakan usaha klien dari perusahaan-perusahaan lain dalam
industry yang bersangkutan, diperlukan oleh auditor untuk menafsirkan
informasi-informasi yang diperolehnya dalam auditnya. Oleh karena itu,
sifat-sifat yang unik dalam usaha klien harus difahami oleh auditor sebelum
audit secar rinci dilakukan. Informasi yang dikumpulkan auditor pada tahap ini
biasanya terdiri dari bagan orgtanisasi, praktik-praktik pemasaran dan
distribusi, metode penilaian sediaan, dan sifat-sifat khusus lain kegiatan
usaha klien.
Seringkali arsip
permanen berisi informasi mengenai sejarah perusahaan, daftar usaha pokok
klien, dan catatan kebijakan akuntansi yang penting dalam tahun-tahun
sebelumnya. Dengan mempelajari arsip tersebut dan diskusi dengan manajemen,
auditor akan dapat memahami usaha kliennya.
Kunjungan ke Tempat
atau Fasilitas Pabrik Entitas
Sebelum memulai audit
terhadap laporan keuangan kliennya, auditor perlu melakukan perjalanan inspeksi
ke pabrik dan kantor klien. Dari inspeksi ini auditor dapat memperoleh
pengetahuan mengenai tata letak pabrik, proses produksi, produk-produk utama
perusahaan, dan pajangan fisik terhadap aktiva perusahaan. Pengetahuan mengenai
fasilitas fisik untuk penerimaan, penyimpanan, dan pemakaian sediaan barang
fedung akan bermanfaat nantinya bagi auditor dalam penilainan terhadap sediaan,
khususnya pada penilaian terhadap pengendalian intern terhadap sediaan.
Perjalanan inspeksi ini juga akan membantu auditor mengenal karyawan-karyawan
inti yang namanya tercantum dalam bagan organisasi. Dengan mengenal karyawan
inti, auditor berkenalan dengan orang yang akan menjadi sumber informasi bagi
audit yang akan dilakukan kemudian. Dalam melakukan perjalanan inspeksi ke
kantor klien, auditor akan mengetahui pula lokasi berbagai catan akuntansi,
jumlah karyawan klien yang beklerja di kantor, serta pembagian kegiatan
akuntansi.
Perundangan dan
Peraturan yang secara Signifikan Berdampak terhadap Entitas
Bisnis perusahaan di
pengaruhi oleh paraturan perundangan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Peraturan ekspor, peraturanm kredit, peraturan penanaman modal, dan peraturan
perpajakan merupakan contoh peraturan perundangan yang secara signifikan
berdampak terhadap bisnis perusahaan. Oleh karena itu, dalam perencanaan
aiditnya, auditor perlu mempertimbangkan dampak berbagai peraturan perundangan
yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berdampak terhadap bisnis klien, sehingga
hal ini mempengaruhi prosedur audit yang akan dilaksanakan atas laporan
keuangan klien.
Lingkungan bisnis senantiasa
mengalami perubahan dengan cepat. Oleh karena itu, badan perumus standar dalam
organisasi IAI-Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Dewan Standar Profesional
Akuntansi Publik-seringkali menerbitkan standar baru berupa Pernyataan Standar
Akuntansi Keungan (oleh dewan standar akuntansi keuangan) atau Pernyataan
Standar Auditing (oleh dewan standar professional akuntan public). Kedua dewan
ini juga seringkali menerbitkan Interprestasi Pernyataan Standar. Oleh karena
itu, dalam perencanaan auditnya, auditor perlu mempertimbangkan dampak berbagai
pernyataan standar baru dan interprestasi pernyataan standar yang diterbitkan
oleh badab perumus standar IAI terhadap audit yang akan dilaksanakan atas
laporan keungan klien.
Dokumen Dihasilkan oleh
Entitas
Bebagai dokumen yang
dihasilkan oleh entitas dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk
memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industry entitas. Notulen rapat direksi
merupakan dokumen yang sangat penting untuk memperoleh informs tentang berbagai
keputusan strategic yang dilakukan dalam bisnis entitas. Bahan yang dikrim
kepada pemegang saham yang diserahkan kepada bahan pengatur, buku-buku promosi,
laporan keuangan dan laporan tahunan tahun sebelumnya, anggaran, laporan
manajemen intern, laporan keuangan intern, panduan kebijakan manajemen, panduan
akuntansi dan system pengendalian intern, daftar akun, deskripsi jabatan,
rencana pemasaran dan penjualan merupakan contoh berbagai dokumen yang
dihasilkan oleh entitas sebagai sumber informasi untuk memahami bisnis
entitas.