Minggu, 19 Juni 2016

Jurnal Penyesuaian

A.    Pengertian Jurnal Penyesuain
Pengertian jurnal penyesuaian bagi perusahaan jasa adalah penyusunan neraca saldo biasanya dilakukan setiap akhir bulan, yang merupakan ringkasan dari perkiraan buku besar. Tetapi data yang terdapat dalam neraca saldo tidak langsung dapat disusun laporan keuangan, karena masih ada data yang memerlukan penyesuaian terlebih dahulu. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penyusunan jurnal penyesuaian untuk melakukan penyesuaian pembukuan.
Jurnal penyesuaian (adjustment journal) adalah penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode, jurnal dibuat dalam proses pencatatan perubahaan saldo dalam akun sehingga saldo mencerminkan jumlah yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode.
B.     Fungsi Jurnal Penyesuaian
Fungsi jurnal penyesuaian:
1.      Menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode sehingga sesuai dengan saldo rill.
2.      Menghitung pendapatan dan beban selama periode yang bersangkutan.
Akun yang biasa memerlukan penyesuaian pada akhir periode adalah:
1.      Akun perlengkapan karena pemakaian
2.      Akun beban dibayar dimuka, karena waktu telah dijalani/jatuh tempo
3.      Akun tetap, karena penyusutan aktiva
4.      Akun pendapatan, karena ada pendapatan yang belum diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan
Tujuan dari penyesuaian jurnal perusahaan antara lain sebagai berikut:
1.      Agar setiap perkiraan rill, khususnya perkiraan harta dan utang pada akhir periode menunjukan jumlah sebenarnya.
2.      Agar setiap perkiraan nominal, yaitu perkiraan pendapataan dan beban pada akhir periode menunjukan besarnya pendapatan dan beban yang harus diakui.
C.    Pembuatan Jurnal Penyesuaian.
Pada dasarnya pencatatan jurnal perusahaan bersumber dari neraca saldo serta keterangan-keterangan pada akhir periode. Saldo didalam neraca saldo memerlukan jurnal perusaahaan diuraikan sebagai berikut;
1.      Pemakaian perlengkapan
Pemakaian perlengkapan yaitu bagian dari harga beli pelengkapaan yang telah dikonsumsi atau dipakai selama periode akuntansi. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang dipakai.
Beban perlengkapan
Perlengkapan

Rp. Xxx
Rp. xxx
2.      Piutang pendapatan
Piutang pendapatan atau pendapat yang masih harus diterima artinya pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat atau belum diterima. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang sudah menjadi pendapatan yang belum diterima.
Piutang...
Pendapatan...

Rp. Xxx
Rp. xxx
3.      Utang beban atau beban yang masih harus dibayar
Utang beban artinya beban yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat atau dibayar. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang sudah menjadi beban yang belum dibayar.
Beban ...
Utang...

Rp. Xxx
Rp. xxx
4.      Utang pendapatan atau pendapatan diterima muka
Utang pendapatan artinya pendapatan yang sudah diterima tetapi sebenarnya pendapataan tersebut merupakan pendaptatan dimasa yang akan datang. Berikut ini metode penyusunan jurnal penyesuaiannya:
a.         Pendapatan diterima dimuka yang dicatat sebagai kewajiban atau utang. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang sudah terlampaui atau sudah kadaluarsa. Jurnal penyesuaiannya adalah:

...diterima di muka
Pendapatan...

Rp. Xxx
Rp. xxx
b.      Pendaptan diterima dimuka yang dicatat sebagai pendapatan. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang belum terlampaui atau kadaluarsa.
Pendapatan...
...diterima di muka

Rp. Xxx
Rp. xxx
5.      Persekot biaya atau beban dibayar dimuka
Beban dibayar dimuka artinya beban yang sudah dibayar taetapi beban tersebut merupakan beban untuk masa yang akan datang. Penyusunan jurnal penyesuaian untuk beban dibayar di muka dapat dilakukan melalui dua metode:
a.    Beban dibayar dimuka yang dicatat sebagai harta atau aktiva. jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang sudah terlampaui atau sudah kadaluarsa/sudah menjadi beban.
Beban ...
...dibayar di muka

Rp. Xxx
Rp. xxx
b.      Beban dibayar dimuka yang dicatat sebagai beban. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang belum terlampaui atau belum kadaluarsa/ belum menjadi beban.
...dibayar di muka
Beban ...

Rp. Xxx
Rp. xxx
6.      Kerugian Piutang
Kerugian piutang artinya taksiran kerugian yang timbul karena adanya seluruh atau sebagian dari jumlah piutang yang mungkin tidak dapat ditagih.
Beban kerugian piutang dagang
Cadangan kerugian
Piutang dagang

Rp. Xxx
Rp. xxx
7.      Penyusutan (Depresiasi)
Penyusutan artinya penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada setiap akhir periode atau akhir tahun.
Beban penyusutan
Akumulasi penyusutan

Rp. Xxx
Rp. xxx
Jurnal penyesuaian selain berguna untuk menunjukkan data keuangan yang sebenarnya, berguna juga untuk memperbaiki kesalahan pencatatan. Perbaikan kesalahan cukup dilakukan pada saat menjurnal dan ditemukan sebelum posting. Jika kesalahan tersebut ditemukan setelah posting maka perbaikannya harus dilakukan dengan cara posting ulang. Ada dua langkah pokok untuk memperbaiki kesalahan pencatatan, yaitu sebagai berikut.
1.        Mencatat kebaikan dari jurnal yang salah
2.        Mencatat kembali jurnal yang benar
Kedua langkah di atas dilakukan melalui jurnal penyesuaian. Beberapa bentuk kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu salah akun, salah jumlah, salah letak, dan kesalahan gabungan.
Contoh:
Pada tanggal 02 Maret 2016 dibeli secara kredit berbagai perlengkapan kantor seharga Rp3.000.000,00. Jurnal saat terjadi transaksi adalah:
Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
20016
Maret
02
Peralatan kantor
Utang usaha

Rp3.000.000,00
-
-
Rp3.000.000,00






Setelah akan diposting ke buku besar, diketahui jurnal tersebut salah akun. Langkah pertama penyesuaian adalah dengan menghapus jurnal yang salah.
Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
20016
Maret
02
Utang usaha
Peralatan kantor

Rp3.000.000,00
-
-
Rp3.000.000,00






Setelah langkah pertama selesai, kemudian dibuat jurnal yang benar, yaitu sebagai berikut.
Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
20016
Maret
02
Perlengkapan kantor
Utang usaha

Rp3.000.000,00
-
-
Rp3.000.000,00






Kesalahan pada contoh di atas adalah kesalahan pencatatan nama akun. Pembelian perlengkapan harus dimasukkan pada akun perlengkapan bukan pada akun peralatan. Dalam kajian akuntansi keduanya memiliki perbedaan. Perlengkapan merupakan aktiva lancar sedangkan peralatan merupakan aktiva tetap.

Belajar Memahami Debet dan Kredit


Perusahaan Dagang



PERUSAHAAN DAGANG

A.       Pengertian dan Ciri Ciri Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang dan menjualanya kembali tanpa melakukan perubahan terhadap barang tersebut terlebih dahulu. Barang yang dijual dapat berupa bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Barang yang dijual dapat pula berupa hasil pertanian, perkebunan atau industri.
Macam-macam perusahaan dagang:
a.         Pedagang besar
Pedagang yang membeli barang dagang kepada perusahaan untuk dijual kembali kepada pedagang menengah.
b.        Pedagang menengah
Pedagang yang membeli barang dagang kepada pedagang besar untuk dijual kembali kepada pedangang kecil.
c.         Pedagang kecil/eceran
Pedagang yang membeli barang dagang kepada pedagang menengah untuk dijual kembali kepada konsumen.
Sesuai dengan namanya, perusahaan dagang melakukan pembelian barang dagang dan berusaha menjualnya dengan harga diatas harga pokok agar mendapat keuntungan. Pada perusahaan dagang, laba kotor didapat dengan mencari selisih harga jual dengan harga pokok penjualan. Untuk mendapatkan laba bersih, laba kotor dikurangi dengan beban operasional. Ciri-ciri perusahaan dagang dapat diketahui antara lain melalui kriteria berikut:
a.         Usaha yang dilakukan
Usaha yang dilakukan perusahan dagang adalah membeli barang dan menjualnya kembali tanpa mengadakan perubahan (pengolahan) terlebih dahulu. Contoh perusahaan dagang yang cukup terkenal adalah PT Matahari Putra Prima, pemilik rantai toko Matahari.
b.        Kegiatan akuntansi
Akuntansi perusahaan dagang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
(1)     Menggunakan akun persediaan barang dagang. Persediaan barang dagang terdiri dari persediaan awal, yaitu nilai barang yang dimiliki perusahaan pada awal tahun buku, dan persediaan akhir, yaitu nilai barang yang dimiliki perusahaan pada akhir periode akuntansi.
(2)     Ada perhitungan harga pokok penjualan
(3)     Laporan laba rugu dapat menggunakan bentuk singgle step (langsung) dan multiple step (bertahap)
B.       Proses Akuntansi, Akun-Akun dan Syarat Pembayaran dalam Perusahaan Dagang
Siklus operasi pada perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
1.      Dimulai ketika perusahaan membeli barang dagangan dari penjual.
2.      Perusahaan menjual persediaan barangnya kepada konsumen.
3.       Akhirnya perusahaan menerima kas dari konsumen.
1.      Proses akuntansi perusahaan dagang :
a.       Sistem Persediaan
Sistem persediaan barang perusahaan jasa terdiri dari dua macam :
-          Sistem Persediaan Perpetual
Dalam sistem persediaan perpetual, perusahaan menyelenggarakan pencatatan yang detil atas biaya perolehan persediaan barang dagangan yang dibeli maupun dijual. Pencatatan yang berlangsung terus menerus (perpetually) ini menunjukkan persediaan yang seharusnya ada untuk setiap jenis persediaan. Dengan kata lain, dengan system ini persediaan secara terus menerus dimutahirkan (updated). Istem ini diyakini dapat menciptakan pengawasan yang lebih baik atas persediaan.
-          Sistem Persediaan Periodik
Dalam suatu system persediaan periodic, perusahaan tidak menyelenggarakan pencatatan detil atas  persediaan yang dimilikinya sepanjag periode. Penentuan beban perolehan barang yang terjual hanya dilakukan pada setiap akhir periode. Itulah sebabnya system ini disebut system periodik. Pada akhir periode, perusahaa melakukan perhitungan fisik persediaan yang  ada dalam persediaan (yang belum terjual) untuk menentukan besarnya biaya perolehan persediaan yang ada pada akhir tahun (persediaan akhir).
b.      Pembelian Barang Dagangan
Mencatat harga beli barang dagangan yang dibeli selama satu periode (sama dengan harga bersih). Akun persediaan (sebuah akun asset), digunakan hanya untuk mencatat pembelian persediaan barang dagangan, yaitu barang yang dibeli sebuah perusahaan dagang untuk dijual kembali kepada para konsumen.
c.       Potongan Pembelian
Potongan pembelian adalah suatu potongan yang ditawarkan sebuah perusahaan kepada konsumennya jika pembayaran dilakukan lebih cepat.
d.      Retur dan Pengurangan Harga Pembelian
Perusahaan pemasok pada umumnya memberi kesempatan pembeli untuk mengembalikan barang yang telah dibelinya karena barang rusak.  Hal seperti itu disebut retur pembelian. Dalam hal tertentu, pemasok menawarkan kepada pembeli untuk tidak mengembalikan barang yang tidak sesuai dengan pesanan tersebut, tetapi pemasok memberi pengurangan harga dari jumlah yang tercantum dalam faktur. Hal semacam itu disebut pengurangan harga pembelian. Bila situasi di atas terjadi, maka pembeli akan mencatat kedua hal tersebut yang akan mengurangi biaya perolehan persediaan dalam pembukusn si pembeli.
e.       Biaya Pengangkutan
Dalam transaksi perdagangan barang, pengangkutan barang dari tempat penjual ke tempat pembeli kerap kali harus dilakukan dengan alat transportasi tertentu. Bermacam-macam alat transportasi tersedia untuk disewa. Siapa yang berkewajiban menanggung biaya transportasi, tergantung dengan kesepakatan di antara penjual dan pembeli yang biasanya dituangkan dalam suatu perjanjian penjualan. Pihak pengangkut akan mengajukan tagihan biaya angkut kepada penjual atau pembeli tergantung pada isi perjanjian tersebut.
f.       Penjualan Barang Dagangan
Aktivita utama sebuah perusahaan dagang adalah melakukan pembelian dan penjualan barang dagangan. Setelah selesai melakuka pembelian seperti dilukiskan di atas, tahap berikutnya adalah perusahaan melakukan penjualan barang dagangan. Perusahaan mencatat pendapatan penjualan seperti halnya perusahaan jasa, yaitu ketika pendapatan sudah diperoleh, sesuai dengan prinsip pengakuan pendapat.
g.      Potongan Penjualan dan Retur & Pengurangan Harga
Bahwa retur pembelian dan pengurangan harga pembelian mengurangi biaya perolehan barang yang dibeli (persediaan). Hal yang sama juga berlaku bila terjadi retur penjualan dan pengurangan harga serta potongan penjualan, maka jedua hal tersebut akan mengurangi pendapatan bersih dari penjualan. Akun retur dan & pengurangan harga penjualan dan akun potongan penjualan merupakan akun kontra (pengurang) terhadap pendapatan penjualan. Akun retur & pengurangan harga dan akun potongan penjualan memiliki saldo normal debit (berlawanan dengan akun penjualan yang bersaldo normal kredit).
h.      Pendapatan Penjualan, Beban Pokok Penjualan dan Laba Kotor
Penjualan bersih, beban pokok penjualan, dan laba kotor adalah tiga elemen yang menentukan profitabilitas. Pendapatan penjualan bersih dikurangi dengan beban pokok penjualan disebut laba kotor. Laba kotor dan laba bersih merupakan parameter keberhasilan perusahaan. Suatu tingkat laba kotor yang cukup tinggi diperlukan bagi sebuah perusahaan.
2.      Akun-akun Perusahaan Dagang
Akun-akun yang lazim digunakan untuk perusahaan dagang, baik besar amupun kecil, selama masa operasinya adalah sebagai berikut:
a.         Akun persediaan barang dagang, digunakan untuk mencatan jumlah persediaan barang dagang
b.        Akun pembelian, digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang dagang.
c.         Akun retur pembelian dan pengurangan harga, digunakan untuk mencatan semua transaksi pembelian barang dagang yang telah dibeli dan pengurangan harga atas pengembalian barang tersebut
d.        Akun potongan pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi potongan pembelian.
e.         Akun beban angkut pembelian, digunakan untuk mencatat semua transaksi pembayaran biaya angkut barang dagang yang dibeli.
f.         Akun penjualan, digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang dagang.
g.        Akun retur penjualan dan pengurangan harga, digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kembali barang dagang yang telah dijual.
h.        Akun potongan penjualan, digunakan untuk mencatat transaksi potongan penjualan.
3.        Syarat Pembayaran Perusahaan Dagang
Syarat pembayaran adalah perjanjian antara penjual dan pembeli untuk pembayaran barang-barang dagang yang dibeli. Dengan demikian batas antara pembelian tunai dan kredit menjadi jelas. Beberapa syarat pembayaran yang lazim digunakan dalam transaksi adalah sebagai berikut:
a.         Syarat 2/10, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu sepuluh hari atau kurang akan mendapatkan potongan 2% dan pembayaran neto faktur paling lambat 30 hari.
b.        Syarat 2/10, 1/15, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu sepuluh hari atau kurang akan mendapatkan potongan 2%, tetapi jika pembayaran dilakukan lewat batas 10 hari sampai 15 hari akan mendapat potongan 1%, pembayaran neto faktur paling lambat 30 hari.
c.         Syarat n/60, artinya pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 60 hari setelah tanggal transaksi jual beli.
d.        Syarat EOM (End Of Month), artinya harga neto faktur harus dibayar pada akhir bulan atau pada bulan di mana transaksi penjualanitu terjadi.