Minggu, 19 Juni 2016

Perusahaan Dagang



PERUSAHAAN DAGANG

A.       Pengertian dan Ciri Ciri Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang dan menjualanya kembali tanpa melakukan perubahan terhadap barang tersebut terlebih dahulu. Barang yang dijual dapat berupa bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Barang yang dijual dapat pula berupa hasil pertanian, perkebunan atau industri.
Macam-macam perusahaan dagang:
a.         Pedagang besar
Pedagang yang membeli barang dagang kepada perusahaan untuk dijual kembali kepada pedagang menengah.
b.        Pedagang menengah
Pedagang yang membeli barang dagang kepada pedagang besar untuk dijual kembali kepada pedangang kecil.
c.         Pedagang kecil/eceran
Pedagang yang membeli barang dagang kepada pedagang menengah untuk dijual kembali kepada konsumen.
Sesuai dengan namanya, perusahaan dagang melakukan pembelian barang dagang dan berusaha menjualnya dengan harga diatas harga pokok agar mendapat keuntungan. Pada perusahaan dagang, laba kotor didapat dengan mencari selisih harga jual dengan harga pokok penjualan. Untuk mendapatkan laba bersih, laba kotor dikurangi dengan beban operasional. Ciri-ciri perusahaan dagang dapat diketahui antara lain melalui kriteria berikut:
a.         Usaha yang dilakukan
Usaha yang dilakukan perusahan dagang adalah membeli barang dan menjualnya kembali tanpa mengadakan perubahan (pengolahan) terlebih dahulu. Contoh perusahaan dagang yang cukup terkenal adalah PT Matahari Putra Prima, pemilik rantai toko Matahari.
b.        Kegiatan akuntansi
Akuntansi perusahaan dagang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
(1)     Menggunakan akun persediaan barang dagang. Persediaan barang dagang terdiri dari persediaan awal, yaitu nilai barang yang dimiliki perusahaan pada awal tahun buku, dan persediaan akhir, yaitu nilai barang yang dimiliki perusahaan pada akhir periode akuntansi.
(2)     Ada perhitungan harga pokok penjualan
(3)     Laporan laba rugu dapat menggunakan bentuk singgle step (langsung) dan multiple step (bertahap)
B.       Proses Akuntansi, Akun-Akun dan Syarat Pembayaran dalam Perusahaan Dagang
Siklus operasi pada perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
1.      Dimulai ketika perusahaan membeli barang dagangan dari penjual.
2.      Perusahaan menjual persediaan barangnya kepada konsumen.
3.       Akhirnya perusahaan menerima kas dari konsumen.
1.      Proses akuntansi perusahaan dagang :
a.       Sistem Persediaan
Sistem persediaan barang perusahaan jasa terdiri dari dua macam :
-          Sistem Persediaan Perpetual
Dalam sistem persediaan perpetual, perusahaan menyelenggarakan pencatatan yang detil atas biaya perolehan persediaan barang dagangan yang dibeli maupun dijual. Pencatatan yang berlangsung terus menerus (perpetually) ini menunjukkan persediaan yang seharusnya ada untuk setiap jenis persediaan. Dengan kata lain, dengan system ini persediaan secara terus menerus dimutahirkan (updated). Istem ini diyakini dapat menciptakan pengawasan yang lebih baik atas persediaan.
-          Sistem Persediaan Periodik
Dalam suatu system persediaan periodic, perusahaan tidak menyelenggarakan pencatatan detil atas  persediaan yang dimilikinya sepanjag periode. Penentuan beban perolehan barang yang terjual hanya dilakukan pada setiap akhir periode. Itulah sebabnya system ini disebut system periodik. Pada akhir periode, perusahaa melakukan perhitungan fisik persediaan yang  ada dalam persediaan (yang belum terjual) untuk menentukan besarnya biaya perolehan persediaan yang ada pada akhir tahun (persediaan akhir).
b.      Pembelian Barang Dagangan
Mencatat harga beli barang dagangan yang dibeli selama satu periode (sama dengan harga bersih). Akun persediaan (sebuah akun asset), digunakan hanya untuk mencatat pembelian persediaan barang dagangan, yaitu barang yang dibeli sebuah perusahaan dagang untuk dijual kembali kepada para konsumen.
c.       Potongan Pembelian
Potongan pembelian adalah suatu potongan yang ditawarkan sebuah perusahaan kepada konsumennya jika pembayaran dilakukan lebih cepat.
d.      Retur dan Pengurangan Harga Pembelian
Perusahaan pemasok pada umumnya memberi kesempatan pembeli untuk mengembalikan barang yang telah dibelinya karena barang rusak.  Hal seperti itu disebut retur pembelian. Dalam hal tertentu, pemasok menawarkan kepada pembeli untuk tidak mengembalikan barang yang tidak sesuai dengan pesanan tersebut, tetapi pemasok memberi pengurangan harga dari jumlah yang tercantum dalam faktur. Hal semacam itu disebut pengurangan harga pembelian. Bila situasi di atas terjadi, maka pembeli akan mencatat kedua hal tersebut yang akan mengurangi biaya perolehan persediaan dalam pembukusn si pembeli.
e.       Biaya Pengangkutan
Dalam transaksi perdagangan barang, pengangkutan barang dari tempat penjual ke tempat pembeli kerap kali harus dilakukan dengan alat transportasi tertentu. Bermacam-macam alat transportasi tersedia untuk disewa. Siapa yang berkewajiban menanggung biaya transportasi, tergantung dengan kesepakatan di antara penjual dan pembeli yang biasanya dituangkan dalam suatu perjanjian penjualan. Pihak pengangkut akan mengajukan tagihan biaya angkut kepada penjual atau pembeli tergantung pada isi perjanjian tersebut.
f.       Penjualan Barang Dagangan
Aktivita utama sebuah perusahaan dagang adalah melakukan pembelian dan penjualan barang dagangan. Setelah selesai melakuka pembelian seperti dilukiskan di atas, tahap berikutnya adalah perusahaan melakukan penjualan barang dagangan. Perusahaan mencatat pendapatan penjualan seperti halnya perusahaan jasa, yaitu ketika pendapatan sudah diperoleh, sesuai dengan prinsip pengakuan pendapat.
g.      Potongan Penjualan dan Retur & Pengurangan Harga
Bahwa retur pembelian dan pengurangan harga pembelian mengurangi biaya perolehan barang yang dibeli (persediaan). Hal yang sama juga berlaku bila terjadi retur penjualan dan pengurangan harga serta potongan penjualan, maka jedua hal tersebut akan mengurangi pendapatan bersih dari penjualan. Akun retur dan & pengurangan harga penjualan dan akun potongan penjualan merupakan akun kontra (pengurang) terhadap pendapatan penjualan. Akun retur & pengurangan harga dan akun potongan penjualan memiliki saldo normal debit (berlawanan dengan akun penjualan yang bersaldo normal kredit).
h.      Pendapatan Penjualan, Beban Pokok Penjualan dan Laba Kotor
Penjualan bersih, beban pokok penjualan, dan laba kotor adalah tiga elemen yang menentukan profitabilitas. Pendapatan penjualan bersih dikurangi dengan beban pokok penjualan disebut laba kotor. Laba kotor dan laba bersih merupakan parameter keberhasilan perusahaan. Suatu tingkat laba kotor yang cukup tinggi diperlukan bagi sebuah perusahaan.
2.      Akun-akun Perusahaan Dagang
Akun-akun yang lazim digunakan untuk perusahaan dagang, baik besar amupun kecil, selama masa operasinya adalah sebagai berikut:
a.         Akun persediaan barang dagang, digunakan untuk mencatan jumlah persediaan barang dagang
b.        Akun pembelian, digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang dagang.
c.         Akun retur pembelian dan pengurangan harga, digunakan untuk mencatan semua transaksi pembelian barang dagang yang telah dibeli dan pengurangan harga atas pengembalian barang tersebut
d.        Akun potongan pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi potongan pembelian.
e.         Akun beban angkut pembelian, digunakan untuk mencatat semua transaksi pembayaran biaya angkut barang dagang yang dibeli.
f.         Akun penjualan, digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang dagang.
g.        Akun retur penjualan dan pengurangan harga, digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kembali barang dagang yang telah dijual.
h.        Akun potongan penjualan, digunakan untuk mencatat transaksi potongan penjualan.
3.        Syarat Pembayaran Perusahaan Dagang
Syarat pembayaran adalah perjanjian antara penjual dan pembeli untuk pembayaran barang-barang dagang yang dibeli. Dengan demikian batas antara pembelian tunai dan kredit menjadi jelas. Beberapa syarat pembayaran yang lazim digunakan dalam transaksi adalah sebagai berikut:
a.         Syarat 2/10, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu sepuluh hari atau kurang akan mendapatkan potongan 2% dan pembayaran neto faktur paling lambat 30 hari.
b.        Syarat 2/10, 1/15, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu sepuluh hari atau kurang akan mendapatkan potongan 2%, tetapi jika pembayaran dilakukan lewat batas 10 hari sampai 15 hari akan mendapat potongan 1%, pembayaran neto faktur paling lambat 30 hari.
c.         Syarat n/60, artinya pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 60 hari setelah tanggal transaksi jual beli.
d.        Syarat EOM (End Of Month), artinya harga neto faktur harus dibayar pada akhir bulan atau pada bulan di mana transaksi penjualanitu terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar