Senin, 18 Juli 2016

Perencanaan Audit

PERENCANAAN AUDIT

Setelah auditor memutuskan untuk menerima perikatan audit dari kliennya langkah berikutnya yang perlu ditempuh adalah merencanakan audit. Ada tujuh tahap yang harus ditempuh oleh auditor dalam merencanakan auditnya :
1.      Memahami bisnis dan insustri klien
2.      Melaksanakan prosedur analitik
3.      Mempertimbangkan tingkat materialitis awal
4.      Mempertimbangkan resiko bawaan
5.      Mempertimbangkan berbagai factor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan dengan klien audit tahun pertama
6.      Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan
7.      Memahami pengendalian intern klien
Memahami Bisnis dan Industri Klien
Sebelum auditor melakukan verifikasi dan analisis transaksi atau akun-akun tertentu, ia perlu mengenal lebih baik industry tempat klien berusaha serta kekhususan bisnis klien. SA Seksi 318 Pemahaman atas Bisnis Klien memberikan panduan tentang sumber informasi bagi auditor untuk memahami bisnis dan industry klien :
1.      Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan industrinya.
2.      Diskusi dengan orang dalam entitas (seperti direktur, personel operasi sendiri).
3.      Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap laporan auditor intern.
4.      Dikusi dengan auditor lain dan dengan penasehat hukum atau penasihat lain yang telah memberikan jasa kepada netitasatau dalam industry.
5.      Diskusi dengan orang yang berpengetahuan diluar entitas (seperti ahli ekonomi industry, badan pengatur industry, customer, pemasok, dan pesaing).
6.      Publikasi yang berkaitan dengan industry (seperti statistic yang diterbitkan oleh pemerintah, survey, teks, jurnal perdagangan, laporan oleh bank, pialang efek, Koran keuangan).
7.      Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas.
8.      Kunjungan ke tempat atau fasilitas pabrik entitas..
9.      Dokumen yang dihasilkan oleh entitas (seperti notulen rapat, bahan yang dikirim kepada pemegang saham dan diserahkan kepada badan pengatur, buku-buku promosi, laporan keuangan dan laporan tahunan tahun sebelumnya, anggaraan, laporan  manajemen intern, laporan keuangan intern, panduan kebijakan manajemen, panduan akuntansi dan system pengendalian intern, daftar akun, diskripsi jabatan, rencana pemasaran dan penjualan).
Pengalaman Sebelumnya tentang Entitas dan Industrinya
Dalam audit ulangan, auditor dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang kekhususan bisnis klien dengan cara meriview kertas kerja audit yang disimpan dalam arsip permanen. Dengan cara ini auditor dapat mengingat kembali mengenai kebijakan klien, organisasi, dan pengendalian intern.
Diskusi dengan Orang dalam Entitas
Ada beberapa orang dalam entitas yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi auditor untuk memahami bisnis entitas industry. Komite audit, direktur, dan personel operasi adalah contoh narasumber yang dapat diharapkan oleh auditor untuk memperoleh informasi.
      Komite audit dapat memberikan informasi tentang industry dan bisnis klien. Komite audit juga dapat memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan pengendalian intern perusahaan atau bagian dari perusahaan klien, system pengolahan data elektronik yang baru saja diimplementasikan oleh klien, perubahan manajemen perusahaan dan perubahan struktur organisasi perusahaan klien.
      Komite audit berfungsi dalam membahas lingkup audit yang perlu dilaksanakan oleh auditor, sehingga dengan melakukan komunikasi dengan komite audit, auditor dapat memperoleh informasi tentang tambahan dan perubahan terhadap audit yang telah direncanakan oleh auditor.
Seksi SA 380 komunikasi dengan komite audit member penduan bagi auditor tentang masalah yang dikomunikasikan oleh auditor kepada komite audit. Dalam tahap perencanaan audit, manajemen dapat dipakai sebagai sumber informasi tentang :
1.      Pengembangan bisnis yang sedang dilakukan oleh manajemen yang akan berdampak terhadap audit yang akan dilaksanakan oleh auditor.
2.      Peraturan baru yang berlaku dalam industry dan peraturan pemerintah terbaru yang berdampak terhadap bisnis klien.
3.      Bidang audit yang menjadi kepentingan khusus manajemen.
4.      Lingkup dan waktu pelibatan personel klien dalam membantu auditor untuk menyediakan barbagai maccam dafftar dan analisis yang diperlukan oleh auditor dalam pelaksanaan auditnya.
SA Seksi 334 pihak yang memiliki hubungan istimewa memberikan panduan bagi auditor dalam mengidentifikasi pihak yang memiliki hubungan istimewa dan transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa, serta persyaratan pengungkapan transaksi dalam laporan keuangan.
Jika jumlahnya material, transaksi antara klien dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan klien harus dijelaskan dalam laporan keuangan. Menurut prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, transaksi antara pihak yang memiliki hubungan istimewa harus dijelaskan dalam laporan keuangan. Menurut prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, transaksi antara pihak yang memiliki hubungan istimewa harus dijelaskan dalam laporan keuangan mengenai :
1.      Sifat hubungan diantara pihak-pihak tersebut. Apakah hubungan tersebut berupa hubungan antara induk perusahaan dengan anaka perusahaannya ataukah hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utamanya?
2.      Penjelasan mengenai transaksi itu sendiri, termasuk jumlah rupiahnya serta jumlah-jumlah yang berupa tagihan bagi pihak yang memiliki hubungan istimewa tersebut.
Pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan klien adalah perusahaan afiliasi, pemilik utama perusahaan klien (misalnya pemegang saham istimewa) atau pihak-pihak lain yang dalam melakukan traksaksi, salah satu pihak dapat mempengarihu kebijakan manajemen atau kebijakan operasional pihak lain. Contoh jenis transaksi antara pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah : (1) transaksi penjualan kepada atau pembelian dari perusahaan klien, (2) pertukaran ekuimen antara perusahaan klien dengan perusahaan lain yang pemiliknya sama dengan perusahaan klien, dan (3) pemberian pinjaman kepada karyawan.
      Cara yang umum ditempuh oleh auditor untuk menemukan adanya transaksi-transaksi antara klien dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah :
1.      Miminta keterangan kepada manjemen.
2.      Memeriksa daftar pemegang saham untuk menemukan pemilik utama perusahaan.

Diskusi dengan Personel dari Fungsi Auditor Intern dan Riview terhadap Laporan Auditor Intern
      Auditor intern merupakan sumber informasi untuk memahami kekuatan dan kelemahan pengendalian intern yang diterapkan dalam organisasi entitas dalam menjaga keandalan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Review terhadap laporan auditor intern merupakan cara yang efektif untuk memahami pengendalian intern yang diberlakukan dalam organisasi entitas.

Diskusi dengan Auditor Lain dan dengan Penasihat Hukum atau Penasihat Lain yang telah Memberikan Jasa Kepada Entitas atau dalam Industri
      Manajemen entitas membeli berbagai jasa untuk penyelesaian masalah-masalah hukum dan masalah lain seperti system informasi, manajemen pemasaran, manjemen sumber daya manusia, dan manajemen operasi. Auditor dapat berkomunikasi dengan auditor lain yang ditahun sebelumnya telah melakukan auditas laporan keuangan entitas unjtuk memperoleh pemahaman tentang bisnis entitas. Di samping itu, auditor dapat berkomunikasi dengan penasihat hukum atau penasihat lain (seperti konsultan manajemen) untuk memperoleh informasi tentang masalah-masalah oleh perusahaan dalam bisnisnya.

Publikasi yang Berkaitan dengan Industri
      Pengetahuan mengenai industry yang menjadi tempat usaha klien adalah perlu bagi auditor agar ia dapat melaksanakan audit dengan baik. Jika seorang auditor tidak memahami industry perbankkan misalnya, ia tidak akan dapat melaksanakan kemahiran jabatannya dalam audit terhadap laporan keuangan kliennya, karena keterbatasan pengetahuan auditor tersebut tentang karakteristik usaha perbankkan tersebut. Pengetahuan mengenai industry yang menjadi tempat usaha klien dapat diperoleh dengan berbagai cara sebagai berikut  :
1.      Meminta keterangan klien.
2.      Berlangganan majalah yang di keluarkan oleh organisasi industry yang bersangkutan.
3.      Aktif berpatisipasi dalam perkumpulan bebagai industry atau program-program latihan yang diselenggarakan oleh berbagai industry.
Pengetahuan mengenai usaha klien, yang membedakan usaha klien dari perusahaan-perusahaan lain dalam industry yang bersangkutan, diperlukan oleh auditor untuk menafsirkan informasi-informasi yang diperolehnya dalam auditnya. Oleh karena itu, sifat-sifat yang unik dalam usaha klien harus difahami oleh auditor sebelum audit secar rinci dilakukan. Informasi yang dikumpulkan auditor pada tahap ini biasanya terdiri dari bagan orgtanisasi, praktik-praktik pemasaran dan distribusi, metode penilaian sediaan, dan sifat-sifat khusus lain kegiatan usaha klien.
Seringkali arsip permanen berisi informasi mengenai sejarah perusahaan, daftar usaha pokok klien, dan catatan kebijakan akuntansi yang penting dalam tahun-tahun sebelumnya. Dengan mempelajari arsip tersebut dan diskusi dengan manajemen, auditor akan dapat memahami usaha kliennya.

Kunjungan ke Tempat atau Fasilitas Pabrik Entitas
Sebelum memulai audit terhadap laporan keuangan kliennya, auditor perlu melakukan perjalanan inspeksi ke pabrik dan kantor klien. Dari inspeksi ini auditor dapat memperoleh pengetahuan mengenai tata letak pabrik, proses produksi, produk-produk utama perusahaan, dan pajangan fisik terhadap aktiva perusahaan. Pengetahuan mengenai fasilitas fisik untuk penerimaan, penyimpanan, dan pemakaian sediaan barang fedung akan bermanfaat nantinya bagi auditor dalam penilainan terhadap sediaan, khususnya pada penilaian terhadap pengendalian intern terhadap sediaan. Perjalanan inspeksi ini juga akan membantu auditor mengenal karyawan-karyawan inti yang namanya tercantum dalam bagan organisasi. Dengan mengenal karyawan inti, auditor berkenalan dengan orang yang akan menjadi sumber informasi bagi audit yang akan dilakukan kemudian. Dalam melakukan perjalanan inspeksi ke kantor klien, auditor akan mengetahui pula lokasi berbagai catan akuntansi, jumlah karyawan klien yang beklerja di kantor, serta pembagian kegiatan akuntansi.

Perundangan dan Peraturan yang secara Signifikan Berdampak terhadap Entitas
Bisnis perusahaan di pengaruhi oleh paraturan perundangan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Peraturan ekspor, peraturanm kredit, peraturan penanaman modal, dan peraturan perpajakan merupakan contoh peraturan perundangan yang secara signifikan berdampak terhadap bisnis perusahaan. Oleh karena itu, dalam perencanaan aiditnya, auditor perlu mempertimbangkan dampak berbagai peraturan perundangan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berdampak terhadap bisnis klien, sehingga hal ini mempengaruhi prosedur audit yang akan dilaksanakan atas laporan keuangan klien.
Lingkungan bisnis senantiasa mengalami perubahan dengan cepat. Oleh karena itu, badan perumus standar dalam organisasi IAI-Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Dewan Standar Profesional Akuntansi Publik-seringkali menerbitkan standar baru berupa Pernyataan Standar Akuntansi Keungan (oleh dewan standar akuntansi keuangan) atau Pernyataan Standar Auditing (oleh dewan standar professional akuntan public). Kedua dewan ini juga seringkali menerbitkan Interprestasi Pernyataan Standar. Oleh karena itu, dalam perencanaan auditnya, auditor perlu mempertimbangkan dampak berbagai pernyataan standar baru dan interprestasi pernyataan standar yang diterbitkan oleh badab perumus standar IAI terhadap audit yang akan dilaksanakan atas laporan keungan klien.

Dokumen Dihasilkan oleh Entitas
Bebagai dokumen yang dihasilkan oleh entitas dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industry entitas. Notulen rapat direksi merupakan dokumen yang sangat penting untuk memperoleh informs tentang berbagai keputusan strategic yang dilakukan dalam bisnis entitas. Bahan yang dikrim kepada pemegang saham yang diserahkan kepada bahan pengatur, buku-buku promosi, laporan keuangan dan laporan tahunan tahun sebelumnya, anggaran, laporan manajemen intern, laporan keuangan intern, panduan kebijakan manajemen, panduan akuntansi dan system pengendalian intern, daftar akun, deskripsi jabatan, rencana pemasaran dan penjualan merupakan contoh berbagai dokumen yang dihasilkan oleh entitas sebagai sumber informasi untuk memahami bisnis entitas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar